DATA GEOSPASIAL
Latar Belakang
Geospasial
merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah pembelajaran geografi. Karena
dalam pembelajaran geografi selalu mengutamakan pemahaman yang spasial karena
itu merupakan salah satu ciri ciri yang dapat dibandingkan dengan pelajaran
lain. dan kurikulum sebagai acuan utama
dalam pembelajaran geografi, penerapannya perlu diupayakan sesuai dengan kaidah
dan esensi Ilmu Geografi itu sendiri.
Informasi
Geospasial semakin penting dalam pembangunan, namun masih banyak permasalahan
yang mucul karena belum adanya peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur
tentang informasi geospasial.
geospasial merupakan suatu hal yang sagat penting dalam pembelajaran
geografi. Karena dalam pembelajaran geografi selalu mengutamakan pemahaman
spasial karena itu merupakan salah satu ciri khas dibandingkan dengan pelajaran
lain. Dalam sebuah pembelajran kurikulum dapat kita buat sebagai acuan
utama dalam pembelajaran, penerapannya perlu diupayakan sesuai dengan kaidah
dan esensi Ilmu Geografi itu sendiri.
Terdapat
3 sumber data yang dapat diperoleh dari sistem informasi geospasial,
diantaranya:
1. Data
Lapangan (Teristis) yaitu data yang diperoleh secara langsung (data primer)
dari hasil pengamatan /pengukuran di lapang.
2. Data
Peta yaitu data berupa informasi yang dicetak pada peta/film.
3. Data
Penginderaan Jauh
Pembahasan
Data
spasial (data keruangan) adalah data dalam bentuk grafis yang menunjukkan ruang
lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial dilambangkan dengan
titik, garis, dan polygon agar dapat di ketahui dimana letak sebuah lokasi.
Data
atribut adalah data yang memberi penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di
permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan perbedaan topografi
karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif.
Data
adalah fakta mengenai objek, peristiwa, dan aktivitas yang dinyatakan oleh
nilai (angaka, karakteristik, simbol). Jenis-jenis data SIG adalah data spasial
dan data atribut. contoh data spasial antara lain letak suatu wilayah, posisi
sumber minyak bumi,dsb. Bentuk-bentuk data spasial : titik (dot), contoh:
posisi terminal; garis (poly line), contoh: jaringan jalan raya; dan area
(polygon), contoh: wilayah kecamatan. Contoh data atribut misalnya kepadatan
penduduk, jenis tanah, dsb. Bentuk-bentuk data atribut adalahdata kuantitatif
(angka-angka/statistik), contoh: jumlah penduduk dan data kualitatif
(kualitas/mutu), contoh: tingkat kesuburan tanah.
Membuat
Data Geospasial
Import
shapefile
Masukan
variable, misalkan variable a untuk shapefile.writer( )
a
= shapefile.writer( )
Jadi,
format membuat data geospasial ada 2, yaitu :
.shp
=> a.point(x,y)
a.poly
[(x,y),(v,w)]
.dbf
=> a.field (‘name.field’,’c’,’40’)
a.record
(‘bdg’)
Data
geospasial tersebut disimpan menggunakan method a.save(‘file.shp’).
Arti
dari method pada writer :
Point (x,y) : memasukkan data berbentuk paint ke dalam .shp dan
seluruh data harus berformat ESRI.1
Poly [(a,b),(c,d)] : memasukkan data geospasial berbentuk polygon (kembali ke
titik awal) atau polyline (tidak kembali ketitik awal).
Field (‘nama’,’c’,’40’) : artinya membuat atribut polygon
dengan table ‘nama’ dengan tipe data varchar dengan panjang 40. Method ini
dapat diulang dan dapat dilakukan untuk krbuthan field baru lagi.
Record(‘Bandung’) : Mengisi table yang hanya satu
field dengan value ‘Bandung’.
Save
(‘nama.file’) : menyimpan
file dengan save file.
1. Titik
(dimensi nol - point)
Titik adalah representasi grafis atau geometri yang
paling sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak memiliki dimensi,
tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar
monitor dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Perlu dipahami juga bahwa
skala peta akan menentukan apakah suatu objek akan ditampilkan sebagai titik
atau polygon. Pada peta skala besar, unsur-unsur bangunan akan ditampilkan
sebagai polygon, sedangkan pada skala kecil akan ditampilkan sebagai
unsur-unsur titik.
Format
titik : koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan.
Contoh
: lokasi kecelakaan, letak pohon
2. Garis
(satu dimensi – line atau polyline)
Garis adalah bentuk geometri linier yang akan
menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan
objek-objek yang berdimensi satu. Batas-batas objek geometri polygon juga
merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, jaringan komunikasi,
pipa air minum, saluran buangan, dan utility lainnya dapat direpresentasikan
sebagai objek dengan bentuk geometri garis. Hal ini akan bergantung pada skala
peta yang menjadi sumbernya atau skala representasi akhirnya.
Format
: Koordinat titik awal dan akhir, mempunyai panjang tanpa luasan.
Contoh : jalan, sungai, utility
Contoh : jalan, sungai, utility
3. Polygon
(dua dimensi – area)
Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan
objek-objek dua dimensi. Unsurunsur spasial seperti danau, batas propinsi,
batas kota, batas persil tanah milik adalah beberapa contoh tipe entitas dunia
nyata yang pada umumnya direpresentasikan sebagai objek-objek dengan geometri
polygon. Meskipun demikian, representasi ini masih akan bergantung pada skala
petanya atau sajian akhirnya.
Format
: Koordinat dengan titik awal dan akhir sama, mempunyai panjang dan luasan.
Contoh
: Tanah persil, bangunan
Kesimpulan :
Data
spasial (data keruangan) adalah data dalam suatu bentuk grafis yang menunjukkan
ruang lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial dilambangkan dengan
titik, garis, dan polygon atau yang menunjukkan suatu lokasi.
Saran :
Dengan adanya
sedikit pembahasan mengenai data geospasial di atas semonga dapat membantu
mengetahui lebih baik dari yang belum mengetahuinya dan dapat megembangkan pengetahuannya.
Komentar
Posting Komentar